Tuesday, May 30, 2006

Long distance...

Akhirnya aku tiba di tempat pelatihan. Jakarta sih....Jakarta selatan, selatannnnnnnnn.....banget :D. Jauh dari rumahku, jauh dari teman2ku, jauh dari mana-mana.
Awalnya tidak terlalu enjoy. Apalagi begitu pertama melihat kamar asrama yang penuh sarang laba2...hiks! Tapi, aku beruntung, dapat teman2 yang menyenangkan.
Salah satunya Widya, ku panggil dia "wiwid". Anak ini begitu bertemu aku langsung 'neplok' ga lepas-lepas...dari kelas, kamar, ruang makan...ampe ke kamar mandi dia ikutin!!! haduh2...."mbak yani, awas tenggelem!!!" "mbak yani, jangan ngelamun!!!" teriaknya dari luar WC sebelah :D.
Pagi2 wiwid pasti mengetuk pintu kamarku, cek donk...mbak nya sudah mandi apa blom. Agak siangan dari luar kamar teriakannya muncul lagi, "mbak...ayo!!!" ajaknya menuju kelas. Sambil turun ke bawah, kami kadang menonton bayi nya si petugas masak asrama yang sedang di mandikan atau di jemur sama mbah-nya. Bayi nya masih kecilllllllll....mungil....baru berumur tiga minggu. Kata wiwid sih lucu, tapi menurutku, saat bayi itu di tanya dan ga bisa jawab, itu ga lucu.
"Tapi klo bayi umur segitu bisa jawab juga ga lucu donk, mba!" protes wiwid. Hehehe...iya juga sih, klo bisa jawab aku pasti pingsan sebelum bisa melarikan diri :))
Ahhhhhhhhhh....tapi itu semua udah selesai. Dua minggu berlalu dan aku harus kembali ke Bandung. Berpisah dengan teman2 yang ga akan aku lupakan. Semoga satu saat kami bisa bertemu lagi.

Monday, May 01, 2006

Pimpinan or pemimpin?

Dari beberapa kejadian (aaaahhhhkksss!!!), asik juga mengenal sedikit orang-orang yang jadi pimpinan atau bertindak sebagai pemimpin. Memang gaya tiap orang itu beda-beda. Kesimpulan yang agak kuno tapi ternyata lebih menarik saat dialami, diperhatikan, dianalisa dan diresapi sendiri.

Seorang pimpinan sibuk sendiri dengan kegiatan yang dilakukan semua bawahannya. Ia tahu kelemahan dan potensi bawahannya. Tapi, saat akan bertindak ia bingung sendiri, tidak tahu apa yang harus dilakukan, tidak tahu batas kewenangannya, kurang kreatifitas dan serba salah. Saat begini yang paling gerah tentu anak buah terdekatnya tentu. Dimintai pendapat, diajak diskusi, dipancing ide-idenya tapi sekaligus dihadapkan pada tatapan apatis dan gurauan sinis rekan-rekannya. Wah!!!

Seharusnya, seorang pemimpin bisa berdiskusi dengan semua bawahannya, tidak minta pendapat satu orang saja. Cuma, kalau beda tempat dan waktu jadi lain ceritanya. Agak repot walau terlihat lebih akrab. Informasi yang didapat anak buah jadi separo-separo. Kesan yang timbul juga menyulitkan. Seperti...kurang koordinasi...seperti...menguji pendapat tiap orang..seperti...menyembunyikan hal-hal tertentu...seperti...

Mungkin, sebaiknya, apakai cara seseorang yang selalu mengumpulkan anak buahnya setiap ada hal penting yang perlu dikoordinasikan. Mungkin partisipasi mereka akan variatif, tapi informasi bisa tersampaikan dengan cepat dan relatif sama. Masalah ada pembicaraan lain yang lebih khusus, ya silahkan saja. Yang sperti ini juga da macamnya. Ada yang senang membicarakan sampai detailnya, ada juga yang sebatas ide-ide, soal pelaksanaan ya terserah...toh udah pada gede ini:P Cuma kan ilmu dan pengalaman orang beda-beda.

Mau jadi seperti apa aku ini nanti? InsyaAllah, akalau diberi kesempatan jadi pemimpin, mudah-mudahan ilmu dan pengalamanku saat itu sudah cukup.

Soft Skill

Jadi notulis dalam sebuah diskusi di kampus tempat ku bekerja, nambah pengalaman dan pelajaran baru. Topiknya sih tentang kompetensi yang diperlukan seorang lulusan untuk terjun di dunia industri. Katnya sih, ada kompetensi yang belum bisa dibentuk di lembaga pendidikan (maaf buat yang berpendapat berbeda). Namanya "soft skill".

Kata orang seorang HRD sebuah perusahaan rokok yang beken dengan angka 234-nya, itu masalah klasik yang ditemui dunia industri pada calon pegawainya. Hal-hal seperti inisiatif, leadership, komunikasi, motivasi, willingness to learn, respect sama senior, kesiapan ditempatkan dimana saja dan disiplin mental lainnya, yang termasuk kategori soft skill.

Weuh...sambil mencatat omongan tiap orang yang berlomba memperkenalkan istilah-istilah keren dan kelebihan-kelebihan di lingkungan industrinya, aku bak dikuliahi tentang "soft skill" gitu:P
Jujur! Waktu lulus trus ngelamar kerja mah ga denger soal soft skill. Tapi memang itu dipakai banget dalam keseharian kerja. Inget tuh, kalau saat ngelamar kerja aku kena "tes kemampuan soft skill", dijamin ga lulus!!! Cuma baru sadar kalau tes soft skill itu ada di tengah-tengah perjalanan bekerja. walau awalnya mungkin ada ga lulusnya, tapi tes berikutnya, lumayanlah...ada hasil:D

Kalau ditanya sekarang sudah lulus atau belum, mending ngaku aja deh, belum...Tapi ga kecil hati, toh yang lebih senior banyak yang masih dapat tes. Ternyata tiap tingkatan terus di tes, sesuai kemampuan masing-masing :)