Fasilitas kantor

Tema obrolan pagi di radio favoritku kali hari ini adalah "fasilitas kantor apa yang sering kamu manfaatkan untuk kepentingan pribadi?"....hayooo...ngaku...!!! Yang sms ke radio tersebut punya pengalaman masing2. Kebanyakan sih pasti sering manfaatin komputer dan printer. Aku juga! aku juga!!! :D
Trus, kerumunan pendapat lainnya setuju mesin fotokopi juga sering dimanfaatkan...setuju!!! Ada juga yang merasa air mineral yg ada di kantornya termasuk fasilitas yang dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi...loh? Iya kalo bawa nya se-tangki! Trus...klo menggunakan toilet kantor buat mandi gara2 dirumah air lagi kering? atau langganan 'mbe-OL' pagi2, apa itu termasuk menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, ya?
Ada juga yang sms karena sering menggunakan fasilitas lainnya, salah satunya SEKRETARIS!!! waduh2...no comment deh :P
Seorang pedangang mengaku tidak pernah memanfaatkan fasilitas 'kantor'nya untuk kepentingan pribadi, cuma...dulu sih, katanya, dia suka bawa oleh2 dari kantor berupa bolpoint, serutan, penggaris, notes, dan kalkulator....heeee...itu sih maling...:D
Sebenernya, kata si presenter radio, memanfaatkan fasilitas kantor sah2 aja, karena ga ada undang2 yg melarang, dan selama itu tidak merugikan perusahaan secara signifikan. Jadi, ya boleh saja pinjem fasilitas kantor buat di bawa ke rumah selama itu tidak mengganggu kebutuhan di kantor.
Misalnya, pinjem cutter yang ada di kantor buat mengerjakan sesuatu di rumah pada saat bukan jam kantor. Cuma, dikembalikannya ya tepat waktu, jangan sampai pas di kantor perlu barangnya belum kembali. Lagian, kan cuma cutter, murah...ya beli aja sendiri, masa buat jalan2 dan makan di restoran ada duit:P

Lagi-lagi...

Sms dari seorang teman nun jauh di ujung Indonesia sana ngasih kabar gembira lagi. Salah seorang teman kami di Kalimantan akan menikah. Lagi-lagi...kabar seorang teman yang akan menikah. Pantas saja, temanku yang satu ini mulai menghilang pelan-pelan. Smsnya tidak lagi "memeriahkan" sore hariku. Miscall isengnya tidak lagi menggangguku. Dia seperti sudah tenang di sebuah dunia yang tidak boleh diusik siapa pun.
Bahagia, itu yang aku harapkan untuk temanku ini. Ada rasa kehilangan yang baru aku rasakan. Hey... kenapa harus begitu?
Dulu mungkin tidak terasa, ada teman yang menikah, aku merasa cuex...ah, ada teman-teman yang lain untuk saling berbagi canda tawa dan keluh kesah. Tapi, sepertinya mereka pun mulai mengikat janji dengan cinderela-cinderela dan pangeran-pangeran mereka.
Hidup harus dijalani, aku masih harus melihat banyak kapal lewat atau sekedar singgah sementara di pelabuhan. Semoga kapal yang itu yang akan menetap, semoga yang itu...semoga yang itu...