Saturday, July 14, 2007

Persiapannya

Semua sudah disiapkan. Bolak-balik ke tukang rias, nyortir undangan, menghubungi kerabat dekat, soan ke sodara2, dsb. Aku pinginnya sih selametan yang sederhana saja. Undang saudara dan kerabat dekat, walimahan dan makan ala kadarnya. Tapi aku sadar orangtua ku juga punya niat. Walau bagaimana pun, aku masih tanggung jawab mereka. Maka manut saja untuk menyelenggarakan pesta sederhana di aula sebuah mesjid. Mungkin ga bagus seperti gedung2 resepsi lain apalagi yang di daerah bandung. Tapi sewanya murah, tempatnya cukup luas dan letaknya tidak terlalu jauh dari akses jalan raya.
Aku agak ragu dengan keinginan bapak yang pake hiburan segala. Pengennya sih puter aja kaset lagu tradisional, sudah cukup. Tapi ya mau bagaimana lagi, klo orang tua sudah ikut2an terlibat jadi agak susah. Lagian sebagian biaya dari mereka, jadi aku manut. Dalam hati aku berdoa semoga semuanya lancar.
Alhamdulillah aku bisa rancang sendiri kartu undangannya. Desainnya agak heboh, mungkin seperti itulah kepribadianku. Sepupuku yang di Bali membantu pencetakannya, katanya untuk kado pernikahan juga. Sebenernya aku rada ga enak, tapi ya mau gimana lagi. Sudah itu di bantu juga di bikinkan gantungan kunci untuk souvenirnya. Lumayan bagus dan sederhana.
Soal kue pengantin sebenernya ga penting2 amat. Aku sudah sempat mencoret dari daftar persiapan, tapi mamah tetep maksa, dengan bujuk rayunya aku ikut saja.
Aku rias sendiri mas kawin yang sudah di beli sama si Aa bulan lalu. Sebuah gelang dan kalung yang ku taruh dalam kotak kecil berlapis kain satin merah. Tepian kotaknya aku hias dengan pita emas. Klo barang2 untuk seserahan sudah di beli dari sejak kami bertunangan, nyicil dikit2 tiap bulan sambil jalan2. Biar sekalian ada alesan buat pergi2 kali hehehe... Akhir bulan ini barang2 yang udah terkumpul itu bakal di bawa Aa ke Sukabumi. Disana semua barang2 seserahan bakal di rias sama kerabatnya. Kasian juga tuh semua barangt bolak-balik. Tapi semua memuji pilihan barang2 itu. Semuanya komplit ada, walaupun ga banyak tapi barang2nya bisa keliatan, mahal-mahal hehehe...soalnya calon pengantin perempuan yang pilih sendiri. Kata mamah, anak2 sekarang pinter, seserahannya belanja sendiri, jadi pasti ke pake karena sesuai selera.
Apalagi ya... oh iya, ngurus2 dokumen juga sudah dimulai. Karena aku kerja, dan si Aa juga kerja di luar kota, jadi agak sedikit merepotkan orangtuaku dan kakak2 nya si aa. Makasih ya!
Yang masih bikin aku deg2an itu soal kebaya pengantinnya. Ga tau kenapa, rasanya kok serba mendadak, mamah ga sempet jait kebayaku. Jadi kami pesan ke tukang riasnya, model dan ukurannya, soalnya ukuran badanku spesial, ukuran anak smp :P Aku juga blom tau model kebaya putih untuk walimahan. Aduhhhh....gimana donk!!!