Wednesday, October 22, 2008

Kehadiran 2

5 Agustus 2008...
Waktu subuh cepat datang, tapi aku belum juga mengalami pembukaan padahal air ketuban ku sudah banyak yang merembes keluar. Akhirnya aku diinfus. Setelah obat infus itu masuk ke tubuhku, rasa mulas yang
memang seharusnya datang akhirnya aku rasakan.

Mmmm...subhanallah nikmat sekali. Aku terus saja mengingat kalau sebentar lagi aku akan ketemu dengan anakku, si utun akan kulahirkan dengan lancar, kami akan selamat dan sehat. Sekitar jam 10 Bu bidan memeriksaku kembali. Sepertinya pembukaan sudah hampir lengkap, aku diminta pindah ke ruang bersalin. Apa? Aku harus jalan ke ruang bersalin? Memang sih jaraknya cuma beberapa meter, tapi kan....rasa mulasnya sudah datang hampir 2 menit sekali. Selang 2 menit itu, dimana mulasnya hilang aku tertatih berjalan ke
ruang bersalin. Rasanya si utun sudah mengganjal di bawah sana. Tapi di ruang bersalin aku masih harus sabar berbaring miring, menahan rasa mulas dan ingin mengejan. Bu bidan sangat sabar menunggu sampai saat yang tepat. Pada waktu aku sudah merasakan kepala si utun sudah hampir keluar bu bidan membantuku untuk terlentang dan ambil posisi untuk mengejan.

Dengan dorongan tenaga yang kuat (entah kudapat dari mana, karena sejak datang aku tidak bisa masuk makanan sedikit pun) aku mengejan. Bu bidan dan mamah yang setia mendampingi disebelahku menyemangati. Kepala si bayi udah keluar, aku tak bisa melihatnya karena mata rabunku ini tanpa kacamata. Akhirnya dengan kekuatan sisa terakhir aku mengejan sekuat tenaga, si bayi pun keluar dengan tubuh dibalut
ari-ari yang panjang sekali. Tapi Alhamdulillah selamat. Perempuan, mamah berbisik ditelingaku. Aku tak kuasa menahan haru, dan segala perasaan campur aduk. Aku ingin segera melihat anakku, tapi belum boleh, dia harus di bersihkan dulu.

Tanggal 5 Agustus 2008, Hari Selasa, jam 10.20 wib, telah lahir seorang bayi perempuan yang kuat, berat 2,3 kg, panjang 47 cm. Sudah terlihat sangat cantik sejak lahir. Seperti seorang ratu. Sayang bapaknya baru bisa datang sore hari. Tapi dia juga terlihat sangat bahagia saat datang dan melihatku sedang menyusui anak kami.

No comments:

Post a Comment