Tuesday, October 21, 2008

Kehadiran 1


Akhirnya posting juga buat blog ini setelah 3 bulan libur karena ambil cuti. Sekarang ini aku udah punya seorang putri yang cantik jelita. Begini awal ceritanya...

Senin, 4 Agustus 2008
Suasana hati lebih ga enak dibanding hari2 sebelumnya. Udah jenuh karena dirumah udah ga ada yang bisa dikerjakan selain ngemil dan tidur. Sebelumnya udah beresin lemari, rak sepatu, baju2 bayi, bolak-balik cek isi tas persiapan melahirkan. Sebenernya masih bisa bersih2 rumah. Hari2 sebelumnya juga rajin nyapu, ngepel, nyuci baju, masak.
Tapi hari itu ga tau kenapa bawaannya mualesssss....lesss...lesss... Ortu yang ngelarang aku tidur siang pun ngelonggarin peraturannya. Aku jadi boleh leha2 ditempat tidur lama2. Dalam hati udah sering ngajak si utun keluar...tun...mama pengen liat kamu...
Malamnya ada pikiran takut klo aku ga banyak gerak tadi siang ntar pas ngelahirin jadi susah. Aku jadi bolak balik jalan2 di seputar rumah, ke dapur, ke kamar, ruang tengah, ke ruang tamu...entah berapa putaran.

Jam 9 malam aku istirahat langsung tertidur. Jam 12.30 wib aku terbangun. Aku pikir aku pengen kebelakang biasanya memang terbangun beberapa kali kalau malam. Tapi waktu itu aku merasa celanaku basah. Pikirku, wah...ngompol nih. Sewaktu bangun dari tempat tidur aku merasa belum behenti air mangalir...hangat rasanya. Aduh, pecah ketuban! Sempat panik dan teriak manggil mamah. Tapi sepertinya teriakanku ga bangunin ortu. Tiba2 saja sadar mau melahirkan dalam hatiku seperti ada yang berbisik...tenang yani...tenang...
Masih di dalam kamar aku periksa celana dalamku, waduh ada darahnya. Cepat aku raih pembalut yang sudah aku sediakan dan ku pakai. Lalu perlahan aku keluar kamar dan membangunkan mamah dan bapak. Mereka terlihat sangat terkejut. Apalagi melihatku yang begitu tenang.
Aku berusaha menghubungi suami tersayang, tapi hp nya sepertinya sedang di cas dan dimatikan. Jadi aku tinggalkan pesan sms. Segera ditemani ortu aku menuju tempat bu bidan. Aku memang sudah berencana melahirkan disana. Tempatnya dekat. Waktu itu jam 1 dini hari. Aku melangkah perlahan karena takut ada apa2 kalau terlalu cepat bergerak. Rasanya aneh...tapi aku sangat merasa tenang.
Sampai di bidan aku diperiksa, ternyata belum ada pembukaan. Aku disuruh istirahat. Mamah menemaniku. Sampai subuh datang aku tidak merasakan mulas yang berarti, pembukaan juga tidak ada sama sekali. Tapi aku tidak panik. Aku tetap menyebut nama Allah dalam hati, di setiap hembusan nafasku. Aku tanamkan dalam pikiranku, sebentar lagi aku akan bertemu si utun...anakku sayang...sudah pengen ketemu mama ya....ayo nak, berjuang sama2 ya, kita pasti bisa...

No comments:

Post a Comment